Achsanul Qasasi Akui Adanya Pengaturan Skor Dalam Laga ISL 2014

image
Achsanul Qasasi Saat Masih Menjadi Manajer Madura United di Kompetisi ISL 2014

Bangkalan, maduracorner.com – Program Mata Najwa di salah satu TV nasional dengan tema Buka-Bukaan Bola, rabu (25/6/2015), rupanya memantik ingatan Achsanul Qasasi (AQ) saat menjadi Manajer Tim Madura United di kompetisi ISL 2014. Sebagaimana diketahui, anggota BPK RI tersebut memang menjadi manajer tim selama 3 musim. Yakni mulai tahun 2012 hingga 2014.

Dalam akun twitter pribadinya, AQ menuaikan kekecewaannya beberapa jam setelah Program Mata Najwa usai. Pria asli Sumenep, Madura ini menuturkan, bahwa dugaan adanya pengaturan skor laga Madura United vs Perseru Serui (1/9/2014) sudah didengarnya sebelum laga dilangsungkan. Kala itu, laga yang cukup menentukan bagi kedua tim ini digelar di Stadion Gelora Bangkalan.

Bukan itu saja, AQ dengan jelas menulis bahwa angka skor pun sudah ditentukan. Yakni 1-2 untuk kemenangan tim tamu, Perseru. “Waktu Persepam Madura United vs Perseru, sebelum masuk lapangan, saya sudah mendapat telphon bahwa Madura akan kalah 2-1. #Sakit”,begitu tulis AQ di akun twitternya.

Pada tweet sebelumnya, mantan legislator Dapil Madura ini juga menulis ‘kinerja’ buLsuk dalang pengaturan skor yang sangat menentukan hasil laga. “Sudah semakin terbuka, siapa dalang dan mafia skor sepakbola Indonesia. Hebatnya, tidak hanya menang/kalah yang diatur. Jumlah gol dan menit (terjadinya gol) pun diatur”.

Dalam catatan redaksi maduracorner.com, hasil pertandingan Madura United melawan Perseru Serui memang berkesudahan 1-1. Bukan 1-2 sebagaimana yang ‘direncanakan’ mafia pengaturan skor.

Untuk diketahui, laga ini sempat diwarnai kericuhan pada menit 70. Kericuhan ini terjadi dikarenakan buruknya kepemimpinan wasit saat itu, Dodi Setia.

Saat kedudukan masih 0-1 untuk Perseru, skuad Madura United sepanjang babak II menggempur habis-habisan pertahanan Perseru. Namun tidak tegasnya kepemimpinan wasit membuat suasana memanas. Bahkan permainan menjurus kasar.

Wasit Dodi Setia bahkan mengacuhkan dua momen paling kontroversial. Yang pertama, yakni saat pemain Madura United Issac Djober dijegal keras oleh pemain Perseru di kotak penalti mereka. Sementara momen kedua, kala centreback Perseru Sammi Pierre Patrick melakukan bloking tendangan keras gelandang serang Madura United Slamet Nur Cahyo. Hadangan bola sambil menjatuhkan diri tersebut membuat bola memantul dan mengenai tangan Sammi Pierre.

Sayang, wasit Dodi Setia tidak memberikan tendangan penalti bagi Madura United untuk kedua momen tersebut. Alhasil, supporter akhirnya mengamuk melihat ketidakberesan laga ini. Wasit sempat dikejar oleh official tim maupun supporter.

Usai amuk supporter tersebut, wasit rupanya menjadi keder. Setelah sempat dihentikan, laga dilanjutkan dan kembali berjalan ‘normal’. Keputusan wasit pun mulai adil hingga akhirnya berujung pada skor akhir 1-1. “Pertandingan yang bagus ini cacat karena ulah seorang wasit”,kecam AQ saat itu seusai laga. (mad)

Penulis: Mamad el Shaarawy

Pos terkait